Assalamualaikum
teman-teman…
Malam ini saya ingin membahas materi
baru lagi yang saya dapatkan di mata kuliah olimpisme hari Sabtu, 14 September
2013. Seperti biasa, budaya yang kami lakukan tiap memulai pelajaran dibuka
tilawah bersama-sama. Sabtu kemarin, Omjay meminta kami untuk datang 30 menit
lebih awal dan kami disuruh untuk membawa makanan untuk dilahap bersama-sama
dengan teman-teman di kelas, lauk yang kami bawa serentak sama semua yaitu nasi
dan telor, kompak banget kan yaaa? Hehehe. Dengan kebiasaan ini kami belajar
tentang kebersamaan.
Sebelum masuk ke dalam materi inti,
Omjay menyuguhkan kami sebuah film pendek yang dibuat oleh salah siswa di
labschool yang berjudul “Save Our Park”. Dalam film pendek itu diceritakan
tentang anak laki-laki yang senang bersepeda di taman menteng dan sangat
menyukai taman, karena taman memiliki banyak sekali manfaat untuk kota ini.
Jadi kita harus bisa menjaga taman-taman yang ada di sekitar kita dengan baik.
Setelah itu, kami menyanyikan lagu Bangun Pemudi-Pemuda bersama-sama, untuk
meningkatkan semangat kita dalam belajar.
Nah, judul materi yang kami pelajari
hari ini adalah “FILOSOFI DAN NILAI-NILAI DALAM OLIMPISME”. Pertama kami
diberikan pemahaman tentang istilah
olimpisme. Olimpisme itu berasal dari kata Olimpic/Olimpia dan Ism/Isme.
Olimpic adalah sebuah nama tempat di Athena yang digunakan untuk aktifitas
festival olahraga oleh bangsa Yunani kuno. Sedangkan Isme adalah sebuah faham
ajaran yang merupakan system atau tatanan sosial yang diyakini memiliki nilai
bila diterapkan dalam lingkungan masyarakat.
Definisi Olimpisme secara menyeluruh adalah dasarfundamental dan
filosofi kehidupan (paham/ajaran) yang mencerminkan dan mengkombinasikan
keseimbangan antara jasmani dan rohani . Serta mengharmonikan antara kehidupan
keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan sehingga menciptakan keselarasan
kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai-nilai
pendidikan yang baik dan penghargaan.
Itulah pengertian Olimpisme yang
Omjay jelaskan kepada kami. Setelah itu Omjay memutarkan lagi sebuah film yang saya
lupa judulnya apa, di dalam film pendek itu dimulai dengan dua laki-laki dewasa
yang memakan jaket berisi penuh dengan barang-barang yang mereka curi dari
sebuah supermarket, lalu saat mereka berjalan pulang mereka menemukan tulisan
di badan sebuah mobil pengangkut barang yang menyadarkan mereka, setelah itu
mereka sadar dan mengembalikan lagi barang-barang yang mereka ambil dari
supermarket. Film pendek itu berakhir dengan tawa kami bersama-sama. Dari film
itu saya menyimpulkan bahwa setiap manusia pasti pernah ingin atau berniat
untuk membuat kesalahan dan khilaf, tapi manusia yang baik adalah mereka yang
menyadari bahwa mereka salah dan mereka harus keluar dari kesalahan itu.
Setelah itu materi kembali
dilanjutkan dengan visi olimpisme, visi olimpisme adalah “Menempatkan Olahraga
di mana saja sebagai wahana pembentukan manusia secara utuh yang harmonis dalam
usaha membangun masyarakat yang damai dengan saling menghormati”. Paradigma
Olimpisme sendiri dalam Olimpiade adalah “Prestasi olahraga bukan yang utama
untuk atlet dalam suatu kompetisi, melainkan untuk kemuliaan manusia. Karena
itu olimpiade ditetapkan sebagai filosofi dan prinsip dasarnya, maka
diskriminasi antar ras, agama dan hal-hal lain yang menimbulkan perpecahan
dihilangkan.
Pierre De Coubertin sebagai Founder
of IOC mengatakan “To
educate young peoples through sport in a spirit of better understanding between
each other and friendship. Thereby helping to build a better and more peaceful
world.” yang kurang
lebihberarti bahwa Olimpiade ini ditujukan untuk mendidik para pemuda dalam
berolahraga dalam semangat yang lebih baik dan juga persahabatan, untuk
membangun dunia yang lebih baik dan damai.
Pernyataan itu diamini oleh, Jacques
Ragge selaku President of IOC, “Our world today is in need of peace, tolerance and brotherhood. The
values of olimpic games can deliver there us” yang berarti bahwa dunia kita ini butuh kedamaian,
toleransi dan persaudaraan. Dan olimpisme memberikan kita semua itu.
OLIMPICS MAKE ONE WORLD
Olimpisme menyatukan seluruh dunia,
dari 5 benua yang ada di dunia ini disatukan dalam bendera lambag olimpiade.
Seperti itulah tujuan olimpisme sebenarnya, menyatukan seluruh dunia dalam
perhelatan olimpiade untuk menumbuhkan rasa persaudaraan antar negara.
Ada lagi nih… Value of the Olimpic
games motto: “Cittius,
Altius, Fortius” yang
berarti “Lebih cepat,
lebih tinggi dan lebih kuat”. Motto tersebut diusulkan oleh Father Henri Didon. Lalu pertanyaannya adalah
Apakan motto tersebut masih relevan di kehidupan sekarang ini? beberapa teman
saya berpendapat dan saya simpulkan bahwa motto tersebut masih relevan justru
di kehidupan sekarang ini, dengan era globalisasi dan teknologi yang makin
canggih, persaingan makin ketat untuk bisa hidup di masa sekarang ini, maka
dari itu kita harus sigap dalam bersikap, lebih tinggi dalam berilmu dari yang
lain dan lebih kuat menghadapi segala persoalan kehidupan. Karena apabila kita
tidak melakukan itu semua, kita akan kalah dan tidak bisa bertahan menghadapi
kehidupan sekarang ini.
Berikut ini adalah peningkatan
prestasi manusia dari olimpiade dulu sampai sekarang:
·
Tahun
60-an --> 1,72 m
·
Tahun
80-an --> 2,02 m
·
Tahun
2000-an --> 2,35 m
Ini adalah penemuan kapasitas
prosesor computer:
·
Tahun
60-an --> kilobyte
·
Tahun
80-an --> gigabyte
·
Tahun
2000-an --> terabyte
Setiap orang itu dilahirkan untuk
menjadi seorang pemenang. Maka dari itu kita harus mempunyai motto hidup kita
yaitu “LIVING EXCELLENT!”, jadilah yang terbak dengan bekerja keras, berjuang
hingga akhir alias pantang menyerah, fokuslah terhadap pencapaian prestasi,
teruslah belajar untuk mendapatkan proses yang tepat untuk pencapaian prestasi
terbaik, dan harus menjaga keseimbangan antara kebugaran fisik, motivasi atau
keinginan dan kekuatan mental.
Motto kedua yang harus ditanamkan
dalam diri adalah “LIVING RESPECT!” ini sangat penting untuk kita, karena dalam
hidup kita harus bisa menghargai orang lain agar diri kita juga dihargai.
Setiap masing-masing manusia punya perbedaan yang ingin untuk dihargai, seperti
perbedaan pendapat, keyakinan, budaya, suku/ras dan bangsa, hak-hak sebagai
manusia dan pencapaian prestasi atau kesuksesan seseorang.
Sebelum memulai ke motto yang
ketiga, Omjay menyelipkan sebuah film pendek yang berjudul “Tree”, film pendek
ini dimulai dengan gambaran keadaan sebuah kota yang sangat penuh sesak karena
macet yang disebabkan oleh batang pohon tumbang yang menghalangi jalan. Semua
orang-orang yang ada di sana hanya bisa mengeluh dan tidak melakukan apa-apa sampai
seorang anak kecil berjalan mendekati pohon itu dan berusaha sekuat tenaga
untuk mendorongnya ke pinggir jalan. Orang-orang yang ada di sekitarnya melihat
dengan bingung, tak lama kemudian datang lagi anak-anak kecil yang membantu
anak itu mendorong batang pohon tumbang tersebut dari jalan raya. Setelah itu
baru lah orang-orang dewasa yang tadi hanya bisa mengeluh ikut membantu
anak-anak kecil itu mendorong pohon dan akhirnya pohon tumbang itu berhasil
dipinggirkan dan jalan bisa dilewati lagi sebagaimana mestinya. Film itu
diakhiri dengan kesimpulan yang Omjay berikan, bahwa kita hidup harus bisa jadi
pelopor, bukan hanya jadi pengekor.
Lanjut ke motto yang ketiga yaitu
“LIVING FRIENDSHIP”, yang terkandung di dalamnya adalah nilai-nilai
persahabatan, berempati dan bersimpati kepada orang lain, kerjasama, saling
memberi dan melayani, dan saling mendukung. Sekarang ini, nilai-nilai seperti
yang saya sebutkan di atas sudah mulai memudar dalam kehidupan masyarakat
perkotaan. Banyak perpecahan di mana-mana ditandai dengan maraknya aksi tawuran
antar pelajar, tawuran antar desa, kumpulan-kumpulan pemuda yang menghabiskan
energinya untuk hal-hal yang tidak berguna bahkan bisa merusak diri mereka
sendiri. Padahal yang mereka perangi adalah saudara-saudara mereka sendiri,
saudara mereka satu tanah air.
Martin Luther King mengatakan: “I have a dream that one day this
nation will rise up and live out the true meaning of its creed: “We hold these
truths to be self-evident: that all men are created equal.” I have a dream that
my four children will one day live in a nation where they will not be judged by
the color of their skin but by the content of their character. I have a dream
today.” Yang berarti
Martin Luther King bermimpi bahwa suatu hari bangsa ini akan bangkit, dan ia
memegang kebenaran bahwa semua manusia diciptakan adalah sama. ia bermimpi
keempat anaknya bisa hidup dengan tidak dibedakan dari warna kulit mereka tapi
dengan karakter mereka.
Ada 7 konsep dalam pembentukan nilai
moral dalam olimpiade, yaitu adalah kesempurnaan dalam kinerja, berpartisipasi
dengan kegembiraan dan kesenangan, kejujuran dalam berkompetisi, rasa horman
terhadap sesame tanpa memandang perbedaan bangsa, budaya, suku maupun
orang-perorang, pengembangan kualitas manusia, kepemimpinan yang dilandasi oleh
kebersamaan berlatih, bekerja dan berkompetisi, yang terakhir adalah kedamaian
antarbangsa.
Penjabaran nilai-nilai gerakan
olimpiade dan olimpisme secara lebih luas dalam kehidupan juga dijelaskan oleh
Omjay yaitu, tujuan jangka panjang dengan kata lain adalah visioner, kita
sebagai manusia juga generasi muda harus mempunyai visi dalam menjalani
kehidupan ini. Yang kedua adalah kedamaian, olimpiade sanga menjunjung tinggi
kedamaian. Lalu tidak diskriminatif dengan tidak membeda-bedakan orang lain
berdasarkan warna kulit, suku, ras dan agama karena sejatinya kita ini adalah
sama. Kita juga harus bisa saling memahami orang lain. Lalu persahabatan, sudah
sangat jelas kalau tujuan olimpiade adalah untuk menyatukan persahabatan antar
dunia. Solidaritas juga diperlukan dalam olimpiade agar timbul kekompakan antar
peserta. Yang terpenting adalah kita harus Fair Play, artinya kita harus jujur,
adil dan wajar dalam olimpiade, tidak boleh curang. Masih banyak nilai-nilai
lainnya seperti keunggulan, kesenangan, meghargai, mengembangkan diri,
kepemimpinan, semangat pantang menyerah dan kerja sama atau sinergi yang
pastinya teman-teman sudah tahu maksud dari itu semua.
Selesai sudah materi yang saya
dapatkan dan telah saya bagikan hari ini. Perkuliahan kami diakhiri dengan kuis
yang diberikan Omjay sebanyak 2 soal.
Sampai ketemu di postingan berikutnyaa! ;D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar