Selasa, 03 September 2013

Mata Kuliah Olimpisme


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh …

         Baru sempat ngeblog lagi hari ini nih, ceritanya udah mulai kuliah kaaan jadinya agak sibuk gitu… hahaha. Nah, sekarang saya mau ngebahas salah satu mata kuliah yang menarik nih. Sabtu kemarin, tanggal 31 Agustus 2013, saya datang ke kampus untuk mengikuti satu mata kuliah, namanya mata kuliah Olympisme. Awalnya saya pikir mata kuliah itu semacam olahraga gitu kalau di sekolah, ternyata salah… hehehe.

          Jadi, kemarin kelas Olympisme dimulai dari perkenalan dosen kami yang bernama Bapak Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd. tapi beliau meminta kami semua agar memanggilnya Om Jay.  Saya suka mendengarkan beliau bercerita dan bagaimana cara beliau menyampaikan materinya. Sangat santai dan terkadang diselingi dengan lelucon-lelucon yang membuat suasana tidak membosankan. Di awal perkuliahan kami disuruh menyanyikan lagu.

          Materi yang bisa saya simpulkan dari kuliah kemarin adalah memotivasi kami sebagai penerus bangsa untuk memiliki rasa cinta terhadap tanah air, menyadari bahwa tanah air ini memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah ruah yang mungkin tidak dimiliki oleh Negara lain.

          Indonesia mempunyai penduduk ke 4 terbesar di dunia yakni lebih dari 250 Juta, dan soal kecerdasan telah teruji tidak kalah dibanding negara lain. Masyarakatnya pun ramah tamah dan senang tolong menolong. Indonesia juga mempunyai pertambangan (emas, tembaga, mineral, uranium) dan Gas terbesar di Dunia dengan kualitas terbaik. Selain itu, Indonesia mempunyai 3 hutan tropis terbesar di Dunia seluas 39.549.447 Hektar, dengan keaneka ragaman hayati terlengkap di Dunia, letaknya di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Indonesia pun mempunyai lautan terluas di dunia yang dikelilingi dua samudra Pasifik dan Hindia, dengan jutaan ragam spesies ikan dan keindahan taman laut yang tidak ada di negara lain. Tanahnya yang sangat subur untuk berbagai tumbuhan sudah tidak diragukan lagi. Tidak kalah dengan negara lain, Indonesia juga mempunyai potensi wisata yang kaya dengan pemandangan dan daerah wisata yang sangat eksotis dari puncak gunung, dasar laut dan kebudayaan yang beragam. Lagi-lagi tidak dimiliki negara lain.

    Membaca semua fakta-fakta tentang negeri ini seperti yang telah ditulis di atas, membuat saya sangat takjub. Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Indonesia yang berjudul “Rayuan Pulau Kelapa”:

Tanah airku Indonesia,
Negeri Elok Amat Ku Cinta
Tanah Tumpah Darahku Yang Mulia,
Yang Ku Puja Sepanjang Masa
Tanah Airku Aman Dan Makmur,
Pulau Kelapa Yang Amat Subur

Pulau Melati Pujaan Bangsa,
Sejak Dulu Kala
Melambai-lambai, Nyiur Di Pantai,
Berbisik-bisik, Raja Kelana
Memuja Pulau, Nan Indah Permai,
Tanah Airku Indonesia

   Kami semua menyanyikan lagu ini dengan Khidmat sampai selesai. Setelah itu materi dilanjutkan dengan penjelasan Om Jay tentang perbedaan visi dan misi negeri ini dulu dengan kenyataannya yang sekarang. Seperti contohnya rasa toleransi dansaling menghormati yang telah tertutup oleh ego masing-masing yang saat ini lebih banyak mementingkan diri sendiri, hilangnya rasa sosial dan sifat gotong royong yang merupakan karakter bangsa Indonesia. Lalu pelanggaran HAM di mana-mana, adanya pergeseran perilaku kebarat-baratan dan lain-lain. Juga komunitas perkumpulan pemuda yang kurang dibina secara baik.

         Di mata kuliah ini saya juga merasa termotivasi dengan tulisan ini, 4 kunci sukses untuk menjadi pemenang:
  1. Berani Mencoba. Memulai usaha itu memang beresiko, tetapi tidak memulai usaha akan lebih beresiko lagi
  2. Berani gagal. Hanya untuk orang yang berani gagal total, akan meraih keberhasilan total (John F. Kenedi)
  3. Berani Sukses. Seberapa besar rezeki yang kita inginkan, sama dengan seberapa besar kita berani mengambil resiko.
  4. Berani berubah. Kita memang harus punya keberanian berubah (hijrah), sebab dengan berubah kita akan lebih percaya diri dan mandiri karena kita selalu belajar.

KEMAUAN SEBAGAI KUNCI UNTUK MENJADI SEORANG PEMENANG
(Prof. Gay Hendrick & Dr. Kate Ludeman).

         Kesimpulan yang bisa saya ambil dari materi perkuliahan Olympisme kemarin adalah;  kita, sebagai generasi penerus bangsa harus mempunyai rasa cinta terhadap tanah air. Kita sebagai pemuda juga harus menyadari bahwa negeri ini tengah mengalami pergeseran perilaku,karakter asli bangsa ini mulai terkikis dengan budaya-budaya luar. Sebagai generasi penerus kami harus menanamkan jiwa pemenang, dan Olympisme mengajarkan kami bagaimana caranya agar menjadi seorang pemenang.

  

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Cute Blog Ever seen.. :)

Unknown mengatakan...

Cute Blog i ever seen.. :)

Putri Eka Pertiwi mengatakan...

haha makasih marom ;)